Cara Memulai Bisnis Merajut

Bismillah
 

Cara memulai bisnis merajut – Kedengarannya memang menyenangkan ya bisa berbisnis sesuai hobi atau bakat yang kita miliki. Salah satunya ya dengan merajut.

Jika tadinya tujuan merajut untuk mengisi waktu luang atau karena hobi dan passion yang kuat di bidang ini,sekarang bisa juga untuk menambah uang saku. Hasilnya lumayan juga lho… Karena harga jual produk rajutan handmade cenderung lebih tinggi dibanding produk semisal yang dibuat mesin.

Produk case handphone aja minimal bisa dihargai Rp 30.000 atau lebih tergantung tingkat kesulitan, style dan material yang dipakai. Bisa meraup untung lebih dari 50% untuk setiap item tentu sangat menggiurkan bagi perajut.

 Nah, sekarang gimana tuh caranya biar bisa berbisnis rajutan? Kok kedengarannya aja mudah, tapi realisasinya bagaimana? Saya kan pemula, apa bisa bersaing di tengah-tengah pasar rajutan handmade yang sudah banyak akhir-akhir ini?

Ok, sekedar tips aja. memang untuk melakukan apapun (gak cuma bisnis) sangat berat di awalnya. Jujur aja, pertama kali belajar merajut susah nggak? inget-inget dulu, deh. gimana bingungnya masukin jarum ke lubang yang mana, depan atau belakang, gimana membedakan tusuk ini dan itu, semua tampak ruwet dan membingungkan.

Itu awalnya! sekarang ketika semua sudah terlewati, mendadak semua kesulitan di masa lalu seakan-akan berubah menjadi pelajaran anak tk saja. haha *lebay  :p

Be your self, choose your style

Berkompetisi itu sesuatu yang tidak terelakkan dalam kehidupan manusia. namun, jika kita memiliki keunikan dan style yang berbeda dari orang lain itu bisa menjadi unique selling point kita. Lihat diri sendiri, apa yang sebenarnya kita sukai? style macam apa yang cenderung kita pilih? feminin? Cute & kawaii? classic dan sophisticated? eklektik? eksplorasi diri sendiri tentang preferensi kita, karena akan lebih mudah dan lebih nyaman untuk membuat sesuatu yang kita emang sukai. Daripada memaksakan diri dengan trend yang ada, menentukan berdasarkan kesukaan & style ini cenderung bisa bertahan lebih lama.

Desain sesuatu yang baru!

Kenapa nggak nyiptain sendiri desain rajutanmu? Tentunya itu bisa menjadi portfolio untuk menarik calon pembeli. Pastikan desain buatanmu BEDA dengan yang lainnya. Buat sentuhan dan detil yang sekiranya menjadi ciri khasmu. Jangan membuat desain yang monoton dan pasaran, dengan membuat desain yang unik dan spesial, tentunya kamu punya kelebihan yang bisa ditonjolkan dari perajut lain.
Desain original yang kamu buat dalam bentuk produk dan pola jangan lupa untuk diabadikan dalam bentuk dokumentasi yang rapi, foto, album, blog, apapun formatnya.

Menentukan Harga yang Pantas

Langkah selanjutnya yang bisa dilakukan untuk berbisnis rajutan adalah menentukan harga jual yang sesuai.
Kebanyakan orang menjual produk rajutannya terlalu murah (orang jawa bilangnya,penglaris), akibatnya mereka nggak dapat untung karena biasanya ongkos tenaga tidak dihitung. Tapi jangan pula menjual produk kelewat mahal, karena jika target market nggak sesuai malah jadinya nggak laku.

so, nentuinnya gimana?

Tidak ada rumus pasti yang benar-benar pakem untuk menentukan harga.Namun secara kasarnya biaya material, bahan, tenaga dan laba harus sudah tercakup.Jika kamu menjual di tempat yang membutuhkan biaya sewa seperti pameran kerajinan, bazaar craft, atau biaya listing seperti di craft marketplace online, kamu perlu memasukkan biaya tambahan.

Intinya satu sih: untung boleh, rugi jangan, hehe…

Menentukan Tempat Berjualan

Setelah mampu menghasilkan karya layak jual, sekarang tentukan di mana lokasi berjualan. Menjual di rumah jelas lebih hemat tidak perlu mengeluarkan banyak biaya. Tawarkan ke teman-teman dekat, tetangga, atau famili sendiri untuk awalnya. setelah banyak yang mengenal mereka bisa menjadi “marketing gratis” dengan mengenalkan produk rajutanmu ke kolega mereka. Metode word of mouth alias dari mulut ke mulut ini terbukti sangat membantu perkembangan awal dalam berbisnis (apapun itu).

so,berjualan di rumah sendiri pun tidak menjadi masalah. Alternatif lain yang juga gratis adalah dengan menjualnya secara online di Facebook, Twitter, Forum Kaskus, Blackberry Messenger, atau blog gratisan. Oke, ralat. Cara ini tidak 100% gratis, tapi biaya yang dikeluarkan untuk berpromosi di media-media sosial ini tergolong sangat murah. Sambil ngeksis, sambil jualan, iya nggak sih ^ __ –

Selanjutnya kalau udah agak stabil bisa memulai dengan ikut pameran-pameran craft atau bazaar di kotamu.

Begitulah tips singkat tentang cara berbisnis rajutan. Masih banyak sebenarnya yang bisa dieksplorasi untuk memulai bisnis rajutan ini, ilmu saya masih terlalu dangkal dalam hal ini.

Mungkin ada tambahan dari anda? Silahkan tulis di komentar.

Terima kasih. semoga bermanfaat. ^ ^

Tinggalkan Balasan

This Post Has 7 Comments

  1. tania

    terima kasih informasinya, ini yang saya cari..

  2. geLintang

    seru nih artikelnya,, aku sendiri juga mulai belajar menjual karya-karya bikinanku sendiri. PR paling besar adalah di bagian marketing supaya bisa jalan terus

  3. F. Nisa

    Terima kasih sudah mampir. Semoga bermanfaat.

  4. F. Nisa

    Wow, that's right. Tetep smangaatt…

  5. Ahmad Riswara

    inspiratif artikelnya hxxp://blog.binadarma.ac.id/kurniawan

  6. liana

    trima ksih…. in bs sya iling” alias ingat gmn cara berjualan tas rajutan

    1. admeen

      @liana Terima kasih atas apresiasinya. Semoga bermanfaat ❤️❤️